Kamis, 15 Desember 2011

Kapan Doa Dikabulkan?

Ketika Anda mengajukan permintaan kepada Tuhan, seringkali kita dibayangi pertanyaan kapan doa itu dikabulkan?

Ini wajar dan manusiawi, serta banyak sekali terjadi.
Jadi tujuan pelajaran ini adalah untuk menenangkan mereka yang selalu bertanya-tanya, "Kapan doa-ku dikabulkan?" tersebut.
Ketika Anda meminta kepada-Nya, meminta apapun, bisa jadi Anda memang akan diminta untuk menunggu.
Ini merupakan satu ketetapan Tuhan, bahwa DIA-lah yang memiliki hak sepenuhnya untuk memutuskan KAPAN-nya keinginan Anda tersebut terkabul.
Ini yang disebut dalam bahasa Inggris sebagai konsep the DIVINE TIMING, atau Konsep Waktu Illahi (Istilah "Waktu Illahi" ini rekaan saya sendiri, karena tidak tahu istilah Bahasa Indonesia yang lebih tepat untuk konsep ini.
Jadi kalau di antara pembaca ada yang tahu, boleh memberikan masukannya.)
Yang jelas, inti DIVINE TIMING adalah bahwa ketika kita meminta, walaupun sudah pasti dikabulkannya, tetapi KAPAN waktunya keinginan, permintaan atau doa kita tersebut terwujud/dikabulkan adalah misteri dan hak TUHAN sepenuhnya untuk menentukan.

Divine Timing lebih luas lagi juga berarti bahwa segala sesuatu ciptaan Tuhan di alam raya ini secara kodrati sudah memiliki ketetapan waktu masing-masing.
Kapan suatu makhluk lahir, kapan ia mati, kapan ia dewasa, berapa lama hidupnya, dan sebagainya, semua sudah ditetapkan waktunya oleh Yang Maha Kuasa. 
menanam
Mengajukan Permintaan Anda
kepada Tuhan = Menanam
Satu ilustrasi untuk menjelaskan konsep Divine Timing dalam hubungannya dengan meminta ini saya ambilkan dari buku "I'm Rich Beyond My Wildest Dreams. I am. I am. I am."-nya Tom Pauley.
Meminta, berdoa atau mengajukan daftar keinginan kita, ibaratnya seperti menanam sebutir benih tanaman di tanah. Menyirami dan memupuknya dengan baik.

tumbuh
Kapan akan tumbuh
Divine Timing
Divine timing-lah yang akan menentukan kapan benih itu akan tumbuh. Kita tahu bibitnya akan tumbuh, karena berasal dari kualitas yang baik (Permintaan kita yang baik-baik saja, kan?) Cuma, kita tidak tahu kapan.
Dan kita sama sekali tidak perlu mengorek-ngorek tanahnya dari waktu ke waktu hanya untuk mengecek kapan tanamannya akan tumbuh.
Kita jalani hidup seperti biasa, dengan penuh keyakinan bahwa suatu hari, tidak lama lagi, taman bunga akan segera dipenuhi bunga indah yang bibitnya kita tanam tadi.
tanda kebesaran Tuhan ada di alam
Bunga indah itu telah tumbuh
(image copyrighted by:
www.lawofattractionecards.com)

Dua implikasi dari konsep Divine Timing di atas harus menjadi pertimbangan kita dalam membuat permintaan dan menyikapi terkabulnya permintaan tersebut.
Sebagai contoh, misalnya, kita tidak bisa meminta kepada Tuhan bahwa bayi di kandungan kita lahir pada waktu-waktu tertentu. Atau berjenis kelamin tertentu, atau nantinya hidup sampai umur berapa, dsb. Tidak.
Bukan hak kita memutuskan hal-hal ini dan bukan hak kita untuk mengubah ketentuan Waktu Illahi.
Anda boleh mencoba memintanya, silahkan saja coba. Tetapi ketika bayi tadi lahir di luar waktu yang Anda minta tadi, Anda jangan kecewa.
Begitu juga kapan kita mati, kapan kita menopause, kapan kita baligh dan sebagainya.
Sekali lagi, boleh Anda coba meminta waktu tertentu untuk ini. Tetapi apakah permintaan tadi akan terkabul sesuai permintaan Anda? Hanya Allah yang memutuskan.
Semua permintaan kita, baik yang besar maupun yang kecil, juga terikat konsep ini sehingga kita dalam meminta tidaklah boleh menentukan batas waktu. Apalagi kalau kemudian kita jadi kecewa bila batas waktu yang sudah kita tentukan terlewati.
Sesungguhnya, semua doa Anda pasti terkabul, dalam waktu yang sudah ditentukan sesuai ketetapan Allah.
Telah pasti datangnya ketetapan Allah, maka janganlah kamu meminta agar disegerakan datang-nya. Maha Suci Allah...
Q ur'an, Surat An Nahl: 1 ~

dikutip dari:http  : www.suksestotal.com/kapan-doa-dikabulkan.html