Kamis, 01 Desember 2011

Anak Juga Bisa Stress


HATI-HATI ANAKPUN BISA STRESS

 Perkembangan jaman membuat anak-anak, tidak hanya di kota besar, tetapi bahkan di wilayah pedesaan mengalami gejolak kebudayaan. Orang tua yang sibuk, cepatnya perkembangan pengetahuan berkat informasi yang mengalir bagaikan sumber air di pegunungan, tuntutan menguasai berbagai ketrampilan, kemampuan menyesuaikan diri dengan kehidupan masa kini, serta gencarnya serbuan informasi dan budaya asing membuat anak mudah kehilangan arah. Munculah tekanan yang mengakibatkan stress.Peran keluarga dalam proses tumbuh kembangnya anak sangatlah penting. Membawa anak menjelajahi lingkungan dan membiasakan menjalin hubungan antar sesama, selain menimbulkan penghayatan yang mendalam juga akan membukakan pikiran, wawasan, serta perkembangan pribadi anak. Diperlukan kerjasama terpadu antara orang tua, pendidikan sekolah, luar sekolah dan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran.
 

Selain hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan psikologi, makanan yang di berikan untuk anak juga perlu diperhatikan dengan baik. Berdasar kajian hasil riset, diperoleh data bahwa beberapa kandungan dalam makanan mempunyai peran terhadap terciptanya stress anak. Gejala stress pada anak akan meningkat apabila terlalu banyak mengkonsumsi gula dan kafein, yang sering terdapat dalam kue, kudapan, biskuit, cake, permen dan makanan lainnya.

Bagaimana pengaruh stress terhadap tumbuh kembangnya anak?
 
Stress yang hebat lambat laun akan mempengaruhi tubuh anak. Tidak hanya berpengaruh secara fisik saja, stress juga sangat mempengaruhi terhadap sisi psikologi dan emosi si anak. Rasa was-was, cepat marah, frustasi, kesulitan bersosialisasi atau menyesuaikan diri, dan lambatnya reaksi merupakan beberapa akibat yang ditimbulkan oleh stres.
Dengan berbagai hal yang memungkinkan terjadinya stres pada anak, perlulah kiranya orang tua memberikan perhatian yang lebih, dalam arti memberikan perhatian yang mampu menghindarkan anak-anak untuk mengalami stres. Perhatian dalam bentuk kasih sayang, menjaga makanan, melatih anak bersosialisasi, tidak menakuti anak dan terutama memberi teladan kepada anak untuk selalu dekat dengan TUHAN.