Lupus adalah penyakit autoimun kronis yang dapat menyerang semua bagian tubuh (kulit, persendian atau organ tubuh lainnya). Disebut penyakit autoimun karena pada lupus, sistem pertahanan tubuh atau yang disebut dengan antibodi menyerang organ tubuh yang sehat, sehingga menyebabkan terjadinya peradangan, rasa nyeri atau kerusakan lain pada organ tubuh. Sedangkan disebut kronis karena biasanya, gejala yang dirasakan terjadi dalam jangka panjang, bisa hitungan minggu ataupun tahun. Lupus bukanlah penyakit menular, jadi seseorang tidak dapat tertular ataupun menularkan penyakit ini, lupus juga bukan suatu bentuk kanker ataupun HIV.
Faktor Resiko Penyakit LUPUS
Walaupun belum diketahui secara pasti penyebab dari penyakit lupus, tetapi ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko untuk terkena penyakit lupus, seperti:
- Jenis Kelamin
- Wanita lebih beresiko untuk menderita lupus dibandingkan pria. Lebih dari 90% penderita lupus adalah wanita.
- Usia
- Gejala & diagnosis penyakit lupus biasanya terjadi pada wanita pada usia produktif, antara 15-44 tahun. Gejala penyakit lupus dapat terlihat sebelum usia 18 tahun pada 15% penderita penyakit lupus.
- Etnik tertentu
- Di Amerika Serikat, penyakit lupus lebih sering terjadi pada penduduk dengan kulit berwarna, seperti warga afrika-amerika, hispanik/latin, asia-amerika, penduduk amerika asli, penduduk hawaii/kepualuan pasifik asli dibandingkan dengan warga kulit putih.
- Riwayat keluarga
- Apabila mempunyai anggota keluarga yang menderita lupus, maka terdapat resiko 5-13% untuk juga menderita penyakit lupus. Akan tetapi bagi anak yang ibunya menderita lupus, maka kemungkina dirinya juga akan menderita lupus hanya 5%.
Jenis-jenis Lupus
Lupus bukanlah penyakit menular tetapi sebuah bentuk gangguan autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan sel tubuh sendiri.
Ada empat jenis lupus yang dikenal:
*Lupus diskoid (kulit).
Pasien dengan lupus diskoid memiliki versi penyakit yang terbatas pada kulit, ditandai dengan ruam yang muncul pada wajah, leher, dan kulit kepala, tetapi tidak memengaruhi organ internal.
*Lupus sistemik (systemic lupus erythematosus, SLE).
Pada sekitar 10% pasien lupus diskoid, penyakitnya berevolusi dan berkembang menjadi lupus sistemik yang memengaruhi organ internal tubuh seperti sendi, paru-paru, ginjal, darah, dan jantung. Lupus jenis ini sering ditandai dengan periode suar (ketika penyakit ini aktif) dan periode remisi (ketika penyakit ini tidak aktif). Tidak ada cara untuk memerkirakan berapa lama suar akan berlangsung. Setelah suar awal, beberapa pasien lupus sembuh dan tidak pernah mengalami suar lain, tetapi pada beberapa pasien lain suar datang dan pergi berulang kali selama bertahun-tahun.
*Lupus karena pengaruh obat.
Jenis lupus ini disebabkan oleh reaksi terhadap obat resep tertentu dan menyebabkan gejala sangat mirip lupus sistemik. Obat yang paling sering menimbulkan reaksi lupus adalah obat hipertensi hydralazine dan obat aritmia jantung procainamide, obat TBC Isoniazid, obat jerawat Minocycline dan sekitar 400-an obat lain. Gejala penyakit lupus mereda setelah pasien berhenti mengkonsumsi obat pemicunya.
*Lupus neonatal.
Pada situasi yang jarang terjadi, bayi yang belum lahir dan bayi baru lahir dapat memiliki ruam kulit dan komplikasi lain pada hati dan darahnya karena serangan antibodi dari ibunya. Ruam yang muncul akan memudar dalam enam bulan pertama kehidupan anak.
Gejala Penyakit LUPUS
Karena penyakit lupus dapat mempengaruhi berbagai organ tubuh, maka berbagai gejala dapat terjadi. Gejala-gejala tersebut dapat datang & pergi & terjadi di tempat-tempat yang berbeda, sepanjang riwayat penyakit lupus tersebut.
Gejala yang umum terjadi pada penderita lupus (dapat dirasakan oleh pria & wanita) adalah:
- Rasa lelah yang sangat ekstrim.
- Sakit kepala.
- Nyeri akibat bengkaknya persendian.
- Demam.
- Anemia (rendahnya sel darah merah/Hb atau rendahnya volume darah total).
- Bengkak pada kaki, lengan, tangan atau daerah di sekitar mata.
- Rasa nyeri di bagian dada ketika menghirup nafas.
- Kemerahan yang berbentuk seperti kupu-kupu di sekitar leher & hidung.
- Sensitivitas terhadap cahaya.
- Rambut rontok.
- Penyumbatan darah yang tidak normal.
- Adanya luka di sekitar mulut atau hidung.
Banyak dari gejala tersebut diatas merupakan tanda dari penyakit lain juga selain penyakit lupus. Bahkan penyakit lupus juga dikenal dengan sebutan “peniru yang ulung”. Hal ini karena gejala dari penyakit lupus itu mirip dengan gejala penyakit lain seperti: rheumatoid arthritis, kelainan pembuluh darah, fibromyalgia, diabetes, masalah tiroid, penyakit kelenjar limfa, penyakit jantung, penyakit paru-paru ataupun tulang.
Penanganan Penyakit LUPUS
lupus bagi kebanyakan penderita lupus, perawatan yang tepat akan dapat meminimalkan gejala yang dirasakan, mengurangi nyeri & peradangan serta menghentikan kerusakan organ tubuh. Beberapa obat yang sering diiberikan untuk mengatasi gejala penyakit lupus adalah: obat anti radang, obat kortikosteroid, obat anti malaria, obat penekan sistem imun & obat anti pembekuan darah. Dengan pengobatan yang tepat, maka gejala yang dirasakan dapat diminimalkan serta kualitas hidup pasien dapat ditingkatkan.
lupus bagi kebanyakan penderita lupus, perawatan yang tepat akan dapat meminimalkan gejala yang dirasakan, mengurangi nyeri & peradangan serta menghentikan kerusakan organ tubuh. Beberapa obat yang sering diiberikan untuk mengatasi gejala penyakit lupus adalah: obat anti radang, obat kortikosteroid, obat anti malaria, obat penekan sistem imun & obat anti pembekuan darah. Dengan pengobatan yang tepat, maka gejala yang dirasakan dapat diminimalkan serta kualitas hidup pasien dapat ditingkatkan.
Sampai saat ini para ahli kesehatan, masih melakukan penelitian untuk mendapatkan cara terbaik dalam terapi bagi penderita lupus. Dengan mengetahui penyebab & faktor resikonya, diharapkan dapat mencari jalan bagi perawatan bahkan pencegahan terhadap penyakit lupus. Sementara itu para peneliti juga masih terus melakukan penelitian untuk mencari terapi baru & lebih baik lagi bagi penderita lupus, sehingga dapat lebih meningkatkan kualitas hidup penderita lupus.
Hidup Dengan LUPUS
Jika telah didiagnosa oleh dokter menderita lupus, maka perubahan gaya hidup harus dilakukan, untuk mencegah penyakit tersebut tidak memburuk, diantaranya:
* Istirahat dengan cukup
Penderita lupus biasanya akan merasakan kelelahan yang menetap & berbeda dari rasa lelah biasa serta tidak dapat hilang hanya dengan istirahat. Oleh karena itu sebaiknya istirahatlah yang cukup di malam serta siang hari.
Hidup Dengan LUPUS
Jika telah didiagnosa oleh dokter menderita lupus, maka perubahan gaya hidup harus dilakukan, untuk mencegah penyakit tersebut tidak memburuk, diantaranya:
* Istirahat dengan cukup
Penderita lupus biasanya akan merasakan kelelahan yang menetap & berbeda dari rasa lelah biasa serta tidak dapat hilang hanya dengan istirahat. Oleh karena itu sebaiknya istirahatlah yang cukup di malam serta siang hari.
* Waspadai sinar matahari
Karena sinar ultraviolet dapat memicu gejala yang dirasakan, sebaiknya gunakan perlindungan saat hendak keluar rumah, baik melalui pakaian yang tepat serta penggunaan tabir surya. Kemudian karena lampu halogen serta lampu berfluoroscent juga dapat memancarkan sinar UV, maka sebaiknya gunakan juga perlindungan tersebut di dalam ruangan.
* Olahraga secara teratur
Olahraga dapat membantu pemulihan tubuh, mengurangi resiko terkena serangan jantung, membantu menghindari depresi serta mendapatkan manfaat kesehatan lain. Sebaiknya lakukan olahraga sesuai kemampuan tubuh & istirahatlah bila lelah. Untuk menghindari kambuhnya gejala yang dirasakan, sebaiknya berolahraga di dalam ruangan atau saat matahari tidak terik.
* Jangan merokok
Merokok dapat meningkatkan resiko untuk terkena penyakit kardiovaskular & memperburuk efek penyakit lupus terhadap jantung & pembuluh darah.
* Makan makanan yang sehat
Perbanyak makan makanan yang mengandung buah, sayuran & gandum utuh. Terkadang diet khusus dibutuhkan, terlebih lagi apabila mempunyai penyakit darah tinggi, gangguan ginjal atau masalah pencernaan.
Tidak ada pantangan makanan penderita lupus asalkan mengandung protein, karbohidrat, kalsium, vitamin dan mineral boleh dimakan. Menu makanan sehari-hari yang dianjurkan untuk penderita lupus adalah asupan gizi kaya kalsium, kalium, seng, vitamin B6, C, dan D. Sebaiknya penderita juga banyak memakan makanan yang kaya protein namun rendah karbohidrat.
Karena sinar ultraviolet dapat memicu gejala yang dirasakan, sebaiknya gunakan perlindungan saat hendak keluar rumah, baik melalui pakaian yang tepat serta penggunaan tabir surya. Kemudian karena lampu halogen serta lampu berfluoroscent juga dapat memancarkan sinar UV, maka sebaiknya gunakan juga perlindungan tersebut di dalam ruangan.
* Olahraga secara teratur
Olahraga dapat membantu pemulihan tubuh, mengurangi resiko terkena serangan jantung, membantu menghindari depresi serta mendapatkan manfaat kesehatan lain. Sebaiknya lakukan olahraga sesuai kemampuan tubuh & istirahatlah bila lelah. Untuk menghindari kambuhnya gejala yang dirasakan, sebaiknya berolahraga di dalam ruangan atau saat matahari tidak terik.
* Jangan merokok
Merokok dapat meningkatkan resiko untuk terkena penyakit kardiovaskular & memperburuk efek penyakit lupus terhadap jantung & pembuluh darah.
* Makan makanan yang sehat
Perbanyak makan makanan yang mengandung buah, sayuran & gandum utuh. Terkadang diet khusus dibutuhkan, terlebih lagi apabila mempunyai penyakit darah tinggi, gangguan ginjal atau masalah pencernaan.
Tidak ada pantangan makanan penderita lupus asalkan mengandung protein, karbohidrat, kalsium, vitamin dan mineral boleh dimakan. Menu makanan sehari-hari yang dianjurkan untuk penderita lupus adalah asupan gizi kaya kalsium, kalium, seng, vitamin B6, C, dan D. Sebaiknya penderita juga banyak memakan makanan yang kaya protein namun rendah karbohidrat.
semoga bermanfaat.....
Sumber : sehatenakblogspot.com